Bos PPI: Pemilih RK akan Pindah ke Ahok Jika Rematch Pilkada DKI 2018 Terjadi

JABARNEWS.ID – Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) bisa menjadi lawan berat mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dibandingkan Anies melawan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Analisis Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno justru berbeda.

Adi melihat jika RK tidak maju di Pilgub DKI, maka head to head akan terjadi antara Anies dan Ahok. Adi menyebut hal itu karena pemilih Ridwan Kamil akan mendukung Ahok karena irisan pemilihnya sama-sama nasionalis.

“Tapi kalau saya justru sebaliknya, kalau terjadi head to head antara Anies dan Ahok, Ridwan Kamil tidak maju, maka sangat mungkin pemilih Ridwan Kamil itu akan ke Ahok karena irisan pemilihnya sama-sama nasionalis,” kata Adi kepada wartawan, Kamis (25/7/2024).

Adi melihat pemilih Ridwan Kamil ini adalah pihak yang ‘anti’ dengan Anies Baswedan. Karena itu, kata Adi, ada dua kemungkinan pemilih Ridwan Kamil akan mendukung Ahok atau belum menentukan pilihan.

“Apapun judulnya, pemilih RK ini adalah mereka yang terasosiasi sebagai pihak-pihak yang sangat anti dengan Anies Baswedan, sebagian besar sangat mungkin ke Ahok dan sebagian besar yang lain mungkin dia akan lari ke undecided voters atau lebih memilih tidak memilih kan begitu,” kata Adi.

Adi mengatakan belum ada ‘rumus’ juga bila head to head terjadi antara Anies dan Ridwan Kamil maka pemilih Ahok ke Ridwan Kamil. Adi mengandai-andai pemilih Ahok juga bisa saja beralih ke Anies karena menganggap Ridwan Kamil dekat dengan kekuasaan politik.

“Justru saya belum ada rumusnya kalau ada head to head antara Anies dan Ridwan Kamil itu pemilih Ahok akan ke RK, di atas kertas memang seakan-akan pemilih Ahok ‘anti’ Anies dan ke RK, tapi bagi saya tidak sesederhana itu, pemilh Ahok jangan-jangan banyak juga yang ke Anies karena melihat Ridwan Kamil itu dianggap sebagai bagian dari kekuasaan politik,” kata Adi.

“Karena apapun judulnya, PDIP dan Ahok perhari ini adalah partai dan sosok yang diposisikan sebagai sosok oposisi bukan lagi menjadi bagian dari kekuasaan,” imbuhnya.

Survei Indikator
Indikator Politik Indonesia sebelumnya merilis survei terbaru terkait elektabilitas cagub Jakarta. Survei dari Indikator ini menunjukkan jika Ridwan Kamil (RK) bisa menjadi lawan berat Anies Baswedan dibandingkan Anies melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dalam survei terbaru Indikator ini nama Anies, Ahok, dan RK menjadi tiga nama teratas dari top of mind cagub Jakarta pilihan warga. Ketiganya memiliki elektabilitas masing-masing dengan perolehan Anies (39,7%), Ahok (23,8%), dan RK (16,15%).

Indikator lalu memuat sejumlah simulasi terkait elektabilitas cagub di Jakarta. Simulasi itu mulai dari berisi simulasi 40 nama cagub, 16 nama cagub, hingga head to head antara Anies vs Ahok dan simulasi Anies vs RK.

Rangkaian simulasi tersebut menunjukkan elektabilitas Anies unggul saat berhadapan melawan Ahok atau disimulasikan melawan RK. Namun, ada jarak yang terpangkas ketika Anies berhadapan dengan RK.

“Tapi kalau Ahok tidak masuk dalam simulasi kita asumsikan Anies versus RK itu suara pemilih Ahok cenderung lari ke RK. Suara RK awalnya 18% langsung melonjak 205 jadi 38,8%. Selisihnya saat tiga nama antara Anies dan Ridwan Kamil itu puluhan persen tapi kalau dua nama selisihnya menipis jadi sekitar 11%,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, dalam rilis survei secara daring, Kamis (25/7).

Burhanudin mengatakan tren suara itu menunjukkan RK bisa menjadi saingan berat Anies untuk bersaing di Pilgub Jakarta ketimbang Anies melawan Ahok.

“Meski Ahok nomor dua di bawah Anies dalam semua simulasi dan di atas Ridwan Kamil, tapi kalau melihat tren ini sepertinya RK lebih kompetitif jika melawan Anies ketimbang Ahok,” kata Burhanudin.

Redaksi
Author: Redaksi

redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *