JABARNEWS.ID :
Oleh: Nurdin Qusayeri
Pilgub Jakarta 2024 menjadi salah satu panggung politik yang sangat dinamis dan penuh intrik, terutama terkait dengan dukungan yang mengalir untuk Anies Baswedan. Anies, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, mendapatkan perhatian besar dari masyarakat Jakarta. Namun, perjalanan politiknya menuju Pilgub 2024 tidaklah mulus. Berikut adalah analisis mengenai dukungan Anies dalam konteks Pilgub Jakarta 2024.
Penjegalan Anies oleh Koalisi Indonesia Maju Plus
Anies Baswedan dihadapkan pada tantangan besar ketika terjadi penjegalan terhadap upayanya untuk maju di Pilgub Jakarta. Salah satu strategi utama yang dilakukan oleh lawan politiknya adalah dengan melobi partai-partai pendukung Anies agar berbelot dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju Plus. Upaya ini cukup berhasil, sehingga Anies kehilangan banyak partai pengusung potensial yang sebelumnya mendukungnya.
Penjegalan ini menunjukkan bahwa ada kekuatan politik besar yang bekerja untuk menghalangi Anies, mengingat pengaruh dan popularitasnya di Jakarta. Koalisi Indonesia Maju Plus yang diinisiasi untuk menggagalkan langkah Anies telah menunjukkan betapa pentingnya pertarungan ini bagi kekuatan politik yang sedang berkuasa. Ketidakmampuan Anies untuk maju melalui jalur partai menunjukkan betapa terpolarisasinya lanskap politik Jakarta.
Dukungan Masyarakat Jakarta yang Solid
Terlepas dari tantangan politik yang dihadapi, Anies tetap mendapatkan dukungan yang kuat dari masyarakat Jakarta. Banyak warga Jakarta yang merasa bahwa Anies telah memberikan kontribusi signifikan selama masa jabatannya sebagai gubernur, terutama dalam hal kebijakan yang pro-rakyat dan pembangunan infrastruktur.
Namun, dukungan masyarakat ini tidak cukup untuk membawa Anies maju tanpa adanya dukungan resmi dari partai politik. Tanpa kendaraan politik, sulit bagi Anies untuk memanfaatkan dukungan publik ini dalam kontestasi Pilgub. Hal ini menempatkan Anies dalam posisi yang dilematis, di mana ia memiliki basis dukungan yang kuat di akar rumput, tetapi tidak memiliki partai pengusung yang kuat.
DPD PDIP Jakarta Dukung Anies, tetapi Tidak Direstui Megawati
Salah satu momen krusial dalam perjalanan politik Anies menuju Pilgub Jakarta 2024 adalah ketika PDIP Jakarta menunjukkan dukungannya untuk mengusung Anies. Namun, dukungan ini tidak mendapatkan restu dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Akibatnya, PDIP akhirnya memilih untuk mengusung pasangan Pramono-Rano sebagai kandidat mereka.
Meskipun pada akhirnya PDIP tidak mendukung Anies secara resmi, langkah PDIP Jakarta ini tetap menjadi indikasi bahwa ada penghargaan terhadap kiprah Anies di Jakarta. Anies sendiri merasa dihargai dengan adanya usulan untuk diusung oleh PDIP, meskipun akhirnya tidak terealisasi. Ini menunjukkan bahwa meskipun Anies menghadapi banyak hambatan, ada elemen dalam dunia politik yang masih melihat potensi dirinya.
Peluang Anies dalam Tim Pemenangan
Dengan tidak adanya dukungan partai yang memadai, peluang Anies untuk maju dalam Pilgub Jakarta 2024 sudah tertutup. Namun, posisinya dalam tim pemenangan Pilgub sangat terbuka. Anies memiliki koneksi dan pengalaman yang cukup untuk menjadi aktor kunci dalam tim pemenangan, terutama dalam upaya mendukung pasangan yang memiliki visi yang sejalan dengan dirinya.
Salah satu alasan kuat mengapa Anies berpotensi menjadi bagian penting dari tim pemenangan adalah karena dia telah dikenal sebagai oposisi dari partai-partai pemerintah yang mengusung pasangan Ridwan Kamil – Suswono. Pasangan ini diusung oleh 15 partai politik yang, menurut Anies, memiliki visi yang berbeda secara fundamental dengan dirinya. Partai-partai ini dianggap pragmatis dan tersandera kekuasaan, sehingga mereka bersatu untuk menyingkirkan Anies dari kontestasi politik.
Pramono-Rano Pasangan Sejalan dengan Visi dan Perasaan Anies
Dalam konteks Pilgub Jakarta, Anies tampaknya akan mendukung pasangan yang dapat melanjutkan visinya untuk Jakarta. Pasangan Pramono-Rano, yang diusung oleh PDIP, dinilai sejalan dan satu perasaan dengan Anies. Pramono yang memiliki pengalaman birokrasi yang kuat, dan Rano Karno yang merupakan figur populer dan dikenal sebagai anak daerah, menjadi pilihan yang logis bagi Anies.
Dukungan Anies terhadap Pramono-Rano juga didasarkan pada pemahaman bahwa warga Jakarta memiliki kesamaan pandangan dengan Rano Karno, terutama karena kedekatannya sebagai figur yang berasal dari Jakarta. Hal ini menjadi faktor penting dalam menentukan siapa yang akan mendapatkan dukungan dari basis massa Anies.
Pamungkas
Meskipun Anies Baswedan menghadapi berbagai tantangan dalam Pilgub Jakarta 2024, termasuk penjegalan oleh Koalisi Indonesia Maju Plus dan ketiadaan dukungan partai pengusung yang solid, peluangnya untuk tetap berperan dalam kontestasi ini masih terbuka. Dukungan masyarakat Jakarta yang solid, meskipun tidak cukup untuk membawanya maju sebagai kandidat, tetap menjadi aset penting bagi Anies.
Sebagai aktor politik yang berpengalaman, Anies bisa saja mengarahkan dukungannya kepada pasangan yang dianggap sejalan dengan visinya, seperti Pramono-Rano. Dalam posisi sebagai tim pemenangan, Anies masih memiliki peluang besar untuk mempengaruhi hasil Pilgub Jakarta 2024, meskipun bukan sebagai kandidat utama. Dengan demikian, perjalanan politik Anies di Jakarta masih jauh dari kata selesai.