JABARNEWS.ID, Tasikmalaya: Kondisi ruang kelas Sekolah Dasar Negeri Sinagara, Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, memprihatinkan. Empat dari enam ruang kelas kurang layak untuk kegiatan belajar mengajar. Bahkan, dua ruang kelas sudah tidak bisa dipergunakan sejak 2018.
Pihak sekolah telah melaporkan kondisi tersebut, tapi hingga kini belum diperbaiki. Karena itu, pihak sekolah pun terpaksa menyangga ruang kelas dengan tiang bambu agar tidak ambruk.
“Lebih daripada kata sedih melihat kondisi seperti ini. Kadang-kadang kalau lagi belajar turun hujan, lihat para siswa saling geser-geseran agar tidak terkena tetesan air yang bocor, sangat sedih sekali. Paling mengerikan takut ambruk sewaktu waktu,” ungkap seorang guru di SDN Sinagar, Dede Yulianti, yang waswas lantaran telah memasuki musim hujan, dilansir dari detikJabar, Senin (10/10/2022).
Dede berharap kelas yang rusak segera dibangun kembali. Begitu juga kelas yang terancam ambruk segera diperbaiki. Jadi para guru dan siswa merasa nyaman dan tenang saat melakukan kegiatan belajar mengajar.
Salah seorang siswa kelas 5 SDN Sinagar, Muhamad Ikbal (10), mengaku cukup takut ruang kelasnya roboh. Apalagi kalau hujan turun, terkadang atapnya bocor hingga buku pelajar basah kuyup.
“Belajar di kelas nggak nyaman, karena takut roboh. Bila hujan saat belajar, maka suka bocor. Kalau bocor kami langsung pindah ke belakang,” papar Muhammad Ikbal.
Prihatin atas kondisi ruang kelas SDN Sinagar, warga sekitar lokasi sekolah berinisiatif membangun ruang kelas darurat untuk dipergunakan para siswa belajar secara swadaya.
Sepintas, bangunan ruang kelas yang dibuat ini mirip kandang ayam. Sebab, bangunannya hanya terbuat dari kayu dan bilah-bilah bambu sebagai dindingnya. Meski demikian, bagian atapnya menggunakan genteng merah hingga bisa menahan hujan deras.*(Redaksi)
Author: Redaksi
redaksi
IndonesiaNews.id