Ketua PA 212 Ungkap Batalnya Reuni di Az-Zikra, Sebut Didatangi “Tamu”

JABARNEWS.ID, Bogor: Ketua Presidium Alumni (PA) 212, Slamet Ma’arif mengungkapkan kronologi lengkap terkait batalnya gelaran reuni 212 di pesantren Az-Zikra, Sentul, Bogor, Kamis (2/12/2021).

Slamet mengatakan, saat rilis pertama diumumkan, pihak Az-Zikra telah menyetujui PA 212 menyelenggarakan reuni di tempatnya pada Minggu (28/11/2021). Namun, setelah itu PA 212 mendapatkan berbagai hambatan.

Senin (29/11/2021), pihak Polres Kota Bogor melarang adanya acara Reuni 212 di Az-Zikra, khawatir terjadinya lonjakan Pandemi Covid-19. Slamet mengaku heran karena masjid-masjid lain di kota Bogor sudah diperbolehkan untuk beraktivitas dengan normal.

“Ketua yayasan Az-zikra hari Ahad sudah sepakat, kemudian hari seninnya pihak polres bogor tidak mengizinkan. Alasannya, khawatir Pandemi walaupun sebetulnya masjid-masjid lain di Bogor sudah dibolehkan untuk beraktivitas,” aku Slamet saat menghadiri diskusi Webinar “Spirit 212 dan Agenda Politik Umat 2024”, Jumat (3/12/2021).

Kemudian, pihak PA 212 melakukan negosiasi dengan Polres Kota Bogor, hingga kedua belah pihak sepakat acara Reuni tersebut boleh digelar dengan batasan 100 orang peserta. Keputusan itulah yang membuat PA 212 sempat mengumumkan acara Reuni diadakan di dua tempat berbeda.

“Akhirnya disepakati cuma 100 orang di aula dan itu terbatas. Oke, kita sanggupi tapi untuk acara keumatannya kita boleh dong menyampaikan aspirasi di tempat umum, makanya kita agendakan untuk penyuaraan aspirasinya tetap di Patung Kuda,” jelas Slamet.

Namun, hari Rabu (1/12/2021), Slamet menyebutkan pasca dirinya mendapat kabar adanya beberapa tamu di rumah Wahyuniati, istri alm. KH. M. Arifin Ilham Selasa sorenya, ia diberitahu Yuni –sapaan akrab Wahyuniati– bahwa Az-Zikra batal memberikan izin acara Reuni 212.

“Rabu pagi subuh, saya tidak tahu yang terjadi di az-zikra sana, ada beberapa tamu di rumah ibu Yuni selasa sorenya. Setelah itu, kami dikabari oleh beliau kalau Az-Zikra batal memberikan izin untuk Reuni tersebut. Saya nggak tahu di sana ada kejadian apa, yang pasti kabar yang saya terima demikian,” jelas ketua PA 212.

Slamet mengutarakan tidak mempublikasikan perubahan tersebut secara resmi karena keterbatasan waktu. Pihaknya pun mengakui telah menghubungi hampir 10 Masjid untuk dijadikan tempat alternatif, namun tidak ada yang berani menyediakan tempat.

“Kita nggak publish karena ternyata hampir 10 tempat kami datangi, dan rata-rata jawaban pengurus DKM atau pengelolanya sangat takut. Kami sengaja tidak publish pagi itu karena kita tidak punya waktu cukup untuk mengundang orang. Makanya akhirnya, kita arahkan sepenuhnya ke Patung Kuda,” pungkasnya.*(Redaksi)

Redaksi
Author: Redaksi

redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed