Nahas, Pedagang di Pangandaran Dirampok Dua Orang yang Mengaku Intel Kepolisian

JABARNEWS.ID, Pangandaran — Iyah Rohaeti (60) hanya bisa merenung saat benda berharganya yang disimpan di dalam warung rumah makan raib seketika. Barang-barang berharga Iyah hilang saat warung makannya didatangi dua orang pria mengaku Intel.

Peristiwa yang dialami Iyah terjadi di warung makan sederhana miliknya di Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran pada Kamis (16/1/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

Iyah bercerita awalnya warung makan yang berada dekat beach strip Susi Air itu didatangi dua orang tak dikenal. Kedua orang itu mengaku dari Intel dan menanyakan menu makanan.

Iyah sudah menaruh curiga terhadap dua orang yang datang itu. Namun, dia tetap melayani permintaan keduanya.

“Awalnya tanya menu makan, ada rica-rica, terus tanya lagi ada mie tidak? Saya bilang ada tapi tidak jadi. Malah pesen minuman kopi,” kata Iyah di lokasi kejadian.

Sesaat kemudian, kata Iyah, salah satu orang menunjukkan sebuah foto. Dia mengaku sedang mencari seseorang yang ada di foto itu.

“Katanya, kenal tidak dengan orang ini? Kata suami saya orangnya tidak asing, tapi tidak tahu lihat di mana,” ucapnya.

Setelah itu, satu orang menyuruh suami Iyah bernama Ahdin untuk membeli rokok di minimarket. Suaminya itu mengikuti permintaan orang tak dikenal tersebut.

Ketika tidak ada suaminya, satu orang tidak dikenal itu langsung bertanya lagi soal pemilik kafe yang ada di samping rumahnya.

“Katanya, itu warung kafe orang yang punyanya ada dimana? Saya bilang ada di belakang. Terus saya anterin ke belakang kafe,” ujarnya.

Iyah sempat kaget saat salah satu pria memperlihatkan pistol ke arahnya. Bahkan tak hanya sekali, pria itu memperlihatkan pistol hingga lima kali.

“Mereka ngaku dari kepolisian. Katanya sedang nyari tempat jualan minuman ilegal. Jadi, nyuruh saya memanggil yang punya kafe sambil ngelihatin becengnya,” ucapnya.

“Waktu itu, suami saya sedang beli rokok. Jadi, pas enggak ada orang,” sambung dia.

Saat kembali lagi ke warungnya, Iyah mendapati sepeda motor yang digunakan dua orang tersebut sudah tak ada lagi.

“Terus, saya melihat ke ruangan warung ternyata tiga handphone di atas meja sudah tidak ada,” ucap Iyah.

Kemudian, Iyah melihat lagi ke ruangan belakang rumahnya dan ternyata tas yang berisi dua sertifikat, surat-surat emas dan uang senilai Rp 1 juta sudah tidak ada.

“Jadi, dua sertifikat dan uang itu ada di satu tas yang pasti dicuri dua orang yang tidak dikenal itu. Sebelumnya tas itu tertutup bantal, tapi bantalnya sudah terlihat terguling ke bawah,” katanya.

Dari barang-barang berharga miliknya yang hilang dicuri, Iyah menaksir kerugian mencapai ratusan juta.

“Kerugiannya, dua sertifikat tanah sekitar Rp 450 juta ditambah tiga Handphone Vivo dan uang Rp 1 juta,” ujarnya.

Setelah kejadian itu, Iyah dan suaminya langsung melaporkan ke kantor polisi setempat. Polisi langsung mendatangi warung Iyah dan melakukan pemeriksaan.

Kapolsek Pangandaran AKP Nandang Rokhmana membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Iya tadi dapat laporan dari anggota sekarang sedang dalam pengembangan dan laporannya segera dilimpahkan ke Polres Pangandaran,” ucapnya.

Redaksi
Author: Redaksi

redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *