Pelatihan Pengoperasian Biodigester di Suntenjaya: PT Pertamina Patra Niaga Ajak Peternak Maksimalkan Manfaat Biogas

JABARNEWS.ID: Desa Suntenjaya kembali menjadi saksi nyata program TJSL yang berkelanjutan yang digagas oleh PT Pertamina Patra Niaga AFT Husein Sastranegara. Sebagai tindak lanjut dari pemasangan biodigester bagi kelompok peternak, perusahaan menggelar sosialisasi penggunaan alat biogas di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat tepatnya di RW 08 Kampung Asrama, pada Hari Kamis, 19 Desember 2024.

Sularno sebagai Manager AFT Pertamina Husein Sastranegara menyampaikan bahwa sinergi antara masyarakat, pemerintah dan perusahaan dalam pengolahan limbah kotoran hewan adalah kunci dari keberhasilan program. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang masuk dalam SDGs 12, yaitu “Responsible Consumption and Production” atau Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Program ini bertujuan untuk memastikan penggunaan energi ramah lingkungan yang aman, efisien, dan berkelanjutan.

Program pemasangan biodigester ini merupakan salah satu bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung pengelolaan limbah ternak menjadi energi terbarukan. Dengan pemanfaatan teknologi biodigester, para peternak dapat mengolah limbah kotoran hewan ternak menjadi biogas yang digunakan untuk keperluan memasak, sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan. Mengingat potensi peternakan sapi di Desa Suntenjaya sangat melimpah, begitupun potensi alam seperti hulu Sungai Cikapundung yang berada di desa ini harus dijaga kualitas airnya, salah satunya dengan memberikan dukungan akses, keterampilan, dan fasilitas kepada masyarakat agar tidak membuang limbah peternakan ke sungai.

Dalam sosialisasi tersebut, tim dari PT Pertamina Patra Niaga AFT Husein Sastranegara mendampingi kegiatan pelatihan teknis kepada kelompok peternak sapi sebagai penerima manfaat biodigester. Pelatihan meliputi cara pengoperasian alat, pengendalian risiko kebocoran, hingga perawatan rutin untuk memastikan alat tetap berfungsi dengan baik.

Selain penjelasan teknis, kegiatan ini juga mencakup pemasangan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai langkah antisipasi jika terjadi kebakaran. Para peserta diberikan pemahaman tentang cara menggunakan APAR dengan benar dan situasi darurat apa saja yang membutuhkan alat tersebut. Pada sesi ini, para peternak diajarkan untuk mengenali tanda-tanda kebocoran gas, seperti bau yang tidak biasa atau tekanan gas yang melemah. Selain itu, mereka juga diberikan panduan langkah darurat jika terjadi kebocoran. Tidak hanya itu, jadwal perawatan rutin juga dijelaskan secara rinci, termasuk pembersihan biodigester, pemeriksaan saluran gas, dan penggantian komponen jika diperlukan.

Tim teknis juga melakukan pengecekan hasil api yang keluar dari kompor yang terhubung dengan biodigester. Hal ini untuk memastikan bahwa api yang dihasilkan stabil, aman, dan sesuai dengan kebutuhan rumah tangga para peternak. Para peternak diajarkan untuk mengenali tanda-tanda ketidaknormalan pada api, seperti warna api yang tidak biru atau nyala yang tidak stabil, yang dapat menjadi indikasi masalah pada saluran gas.

Selain sesi sosialisasi dan pelatihan, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab bersama para peternak. Dalam sesi ini, para peternak berbagi pengalaman mereka setelah menggunakan biodigester dan menyampaikan tantangan yang mereka hadapi. Beberapa peternak mengungkapkan kekhawatiran tentang cara membersihkan alat secara optimal, sementara yang lain bertanya tentang pengelolaan limbah yang tidak terpakai.

Sosialisasi ini disambut antusias oleh kelompok peternak di Desa Suntenjaya. Salah satu peserta, Pak Atep, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian dan pendampingan yang terus diberikan. “Kami jadi lebih paham cara menggunakan biogas dengan aman. Kemarin sempat tidak menyala api di kompornya, tapi Alhamdulillah sekarang sudah bisa digunakan untuk memasak,” ungkapnya.

Program ini tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, tetapi juga berupaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi para peternak. Dengan pemanfaatan biodigester, para peternak dapat menghemat pengeluaran untuk bahan bakar memasak sekaligus menjaga lingkungan dari pencemaran limbah.

Pendampingan kepada masyarakat menjadi salah satu aspek penting yang ditekankan dalam program TJSL PT Pertamina Patra Niaga AFT Husein Sastranegara termasuk yang dilakukan dalam program DUTA BERJAYA “Edukasi Wisata Bersama Suntenjaya” . Dengan pendampingan yang intensif dan berkelanjutan, penerima manfaat tidak hanya mampu mengoperasikan alat biodigester dengan aman dan efisien tetapi juga didorong untuk membangun kemandirian. Proses pendampingan ini diharapkan mampu menciptakan peternak yang tidak hanya memahami teknologi tetapi juga mampu mengelola dan mengembangkan manfaatnya secara mandiri di masa depan.

Admin
Author: Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *